Sebelum aku nulis tentang ketulusan, aku mau tau pendapat kalian tentang cowok. Dimata kalian cowok itu gimana? Kalau menurut aku cowok itu manusia, eh emang manusia sih. Iya serius sekarang. Cowok itu adalah orang yang susah banget untuk dimengerti alias misterius. Disini maksudnya cowok itu perbedaan sifatnya banyak dan berubah-ubah. Jadi bukan hal mudah untuk bisa memahami seseorang yang gak sehati sama kita. Contohnya aku, sekarang ini aku lagi suka sama seseorang. Ya kalian gak harus tau namanya. Aku sendiri gak tau apa dia suka sama aku atau nggak. Dan aku juga gak tau apa ini cinta atau sekedar suka aja. Aku baru pertama kali rasain suka sama cowok waktu pertama kali ngelihatin dia yang kelasnya sebelahan sama aku. Udah ah, kepanjangan ceritanya.
Oke, langsung aja kita ngebahas tentang ketulusan. Ketulusan itu apa ya? Simple aja, ketulusan adalah sebuah perasaan dimana ada keinginan untuk ngelakuin suatu hal tanpa adanya paksaan apapun dan tidak menginginkan imbalan lainnya. Contohnya saat kita mencintai dan menyayangi seseorang dan saat membantu orang lain.
Ketulusan itu bukan berarti hanya mencintai pasangan aja, tapi ketulusan itu bisa datang ditengah-tengah persahabatan dan diantara keluarga. Tapi ada juga yang memanfaatkan ketulusan seseorang hanya untuk kepentingannya sendiri. Seharusnya orang yang kayak gitu tu harus nyadar, kalau sebuah ketulusan itu gak bisa dibagi dan gak bisa juga dijual belikan ataupun dimanfaatkan. Karena ketulusan itu bukanlah barang, melainkan merupakan sikap toleransi yang tinggi dan jarang semua orang bisa bersikap sebaik itu.
Oh, iya aku punya cerita tentang sebuah ketulusan. Bisa jadi sebuah surat yang dibuat untuk seseorang yang dicintainya.
Judulnya Cinta Seorang Biasa.
Judulnya Cinta Seorang Biasa.
Dear, Fasa
Maaf merepotkanmu lagi fasa.. Hehe.....Sebenarnya aku sendiri pun bingung, harus memberikan pesan ini padamu atau tidak. Kuhabiskan semalaman untuk mengerjakan pesan ini. Buku-buku baruku harus jadi korbannya. Kuterus sobek, kuterus buang, hingga menemukan kata yang tepat. Jika kau tidak berkenan, kau bisa berhenti membaca sampai sini. Gimana ya, aku tak bisa mengharap lebih. Tapi kalo kau mau meneruskan membaca, kuharap ini tidak menjadikanmu ilfeel dan tambah membenciku. Ah, siapa peduli. Lagipula saat kau membaca ini, aku sudah pergi jauh darimu. Sungguh sial... Baiklah, cukup basa-basinya sekarang aku akan serius..! Aku sulit mengungkapkan ini, jadi kubuat sebuah kisah kecil untuk mengibaratkannya. Kisah sederhana yang akan mewakili seluruh perasaanku padamu. Kumohon simak dengan baik.. ceritanya begini.
Alkisah ada seekor katak yang jatuh cinta pada seekor merpati. Katak tersebut sangat terpukau pada keindahan dan kecantikan si merpati. Mulai dari bulu halusnya, kepakan sayapnya, dan warna tubuhnya yang berkilau. Setiap hari sang merpati selalu bertengger di dahan pohon. mengepak-ngepakan sayap memamerkan kecantikannya. Sang Katak selalu memperhatikannya dari bawah. ia sangat terpukau, selama si katak hidup di rawa, ia belum pernah melihat makhluk seindah merpati. tak disadari, ternyata si katak telah jatuh cinta. Suatu saat, dengan percaya dirinya katak meminta sesuatu pada merpati. "Turunlah merpati.. Aku ingin mengenalmu lebih dekat.." kata si katak. Tapi si merpati dengan angkuhnya menjawab "kau saja yang kemari.. Jika kau mampu mencapai dahan yang kupijak, aku berjanji akan bersamamu dibawah sana.. jika kau tak mampu, Sebaiknya diam." Mendengar ucapan merpati, semangat si katak langsung berkobar. Tanpa pikir panjang lagi ia langsung mendekati pohon tersebut. Ia langsung mencoba memanjat, namun katak malah terjatuh dengan keras. Katak tak putus asa, ia mencoba lagi. Tapi lagi-lagi ia terjatuh. Dari atas dahan, Si merpati meledeknya "berhentilah katak, sadari kemampuanmu.. Kau itu tidak layak berada di dahan ini bersamaku.." katak menimpali "aku sudah tau itu sejak awal merpati.. Makanya aku minta kau saja yang turun.." balas katak seraya mencoba memanjat kembali. Merpati menaikan nada suaranya "apa kau lupa ucapanku tadi ? Aku takkan turun sampai kau berhasil mencapai dahan ini.." katak menjawab "aku tau.." ia kembali memanjat, lalu terjatuh lagi. Katak jatuh bangun terus menerus. Jantung merpati mulai berdebar. melihat katak yang masih terus mencoba, hatinya mulai tak tega "berhenti katak..! Kau hanya melakukan hal yang sia sia..! Berhenti melukai dirimu sendiri.. Kau tidak mungkin berhasil.." tegas merpati. "AKU TAU..." balas katak dengan wajah memar. "Lalu kenapa kau terus mencoba !!" teriak merpati kesal karena sikap keras kepala si katak. Suasana hening sejenak. Merpati terdiam menunggu jawaban si katak. Dibawah pohon, katak sedang memandang mata merpati. Kakinya gemetaran. Tubuhnya penuh luka, ia sudah tak sanggup lagi mencoba. Katak tersenyum sambil memeluk pohon didepannya. "aku ingin bersamamu merpati.. Hanya itu. Aku tak bermimpi untuk sampai keatas, Ku terus panjat pohon ini hanya untuk membuktikan kesungguhanku padamu.. Jika aku terus bersungguh-sungguh dan tak berhenti berharap, siapa tau ? suatu hari nanti kamu akan turun dengan sendirinya.." Setelah mengatakan itu, si katak kembali mencoba memanjat sambil menunggu reaksi si merpati.
SELESAI.
Alkisah ada seekor katak yang jatuh cinta pada seekor merpati. Katak tersebut sangat terpukau pada keindahan dan kecantikan si merpati. Mulai dari bulu halusnya, kepakan sayapnya, dan warna tubuhnya yang berkilau. Setiap hari sang merpati selalu bertengger di dahan pohon. mengepak-ngepakan sayap memamerkan kecantikannya. Sang Katak selalu memperhatikannya dari bawah. ia sangat terpukau, selama si katak hidup di rawa, ia belum pernah melihat makhluk seindah merpati. tak disadari, ternyata si katak telah jatuh cinta. Suatu saat, dengan percaya dirinya katak meminta sesuatu pada merpati. "Turunlah merpati.. Aku ingin mengenalmu lebih dekat.." kata si katak. Tapi si merpati dengan angkuhnya menjawab "kau saja yang kemari.. Jika kau mampu mencapai dahan yang kupijak, aku berjanji akan bersamamu dibawah sana.. jika kau tak mampu, Sebaiknya diam." Mendengar ucapan merpati, semangat si katak langsung berkobar. Tanpa pikir panjang lagi ia langsung mendekati pohon tersebut. Ia langsung mencoba memanjat, namun katak malah terjatuh dengan keras. Katak tak putus asa, ia mencoba lagi. Tapi lagi-lagi ia terjatuh. Dari atas dahan, Si merpati meledeknya "berhentilah katak, sadari kemampuanmu.. Kau itu tidak layak berada di dahan ini bersamaku.." katak menimpali "aku sudah tau itu sejak awal merpati.. Makanya aku minta kau saja yang turun.." balas katak seraya mencoba memanjat kembali. Merpati menaikan nada suaranya "apa kau lupa ucapanku tadi ? Aku takkan turun sampai kau berhasil mencapai dahan ini.." katak menjawab "aku tau.." ia kembali memanjat, lalu terjatuh lagi. Katak jatuh bangun terus menerus. Jantung merpati mulai berdebar. melihat katak yang masih terus mencoba, hatinya mulai tak tega "berhenti katak..! Kau hanya melakukan hal yang sia sia..! Berhenti melukai dirimu sendiri.. Kau tidak mungkin berhasil.." tegas merpati. "AKU TAU..." balas katak dengan wajah memar. "Lalu kenapa kau terus mencoba !!" teriak merpati kesal karena sikap keras kepala si katak. Suasana hening sejenak. Merpati terdiam menunggu jawaban si katak. Dibawah pohon, katak sedang memandang mata merpati. Kakinya gemetaran. Tubuhnya penuh luka, ia sudah tak sanggup lagi mencoba. Katak tersenyum sambil memeluk pohon didepannya. "aku ingin bersamamu merpati.. Hanya itu. Aku tak bermimpi untuk sampai keatas, Ku terus panjat pohon ini hanya untuk membuktikan kesungguhanku padamu.. Jika aku terus bersungguh-sungguh dan tak berhenti berharap, siapa tau ? suatu hari nanti kamu akan turun dengan sendirinya.." Setelah mengatakan itu, si katak kembali mencoba memanjat sambil menunggu reaksi si merpati.
SELESAI.
Tidak seperti si katak, Usahaku telah berakhir Fasa.. Aku harus meninggalkan sekolah. Aku harus meninggalkanmu. Tapi jangan khawatir, disini.. Ditempat sekarangku berada, aku masih menunggu reaksimu.. Aku akan selalu menunggumu turun dari dahan itu.. (^_^) KARENA AKU SANGAT.. Hmm.. Kau bisa menebak kata selanjutnya. Jakarta, 21 januari 2004. Wisnu.
Gimana ceritanya? Cerita itu aku ambil dari.....ah, aku lupa. Yaudah deh segitu aja. Selamat membaca....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar